Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), telah melakukan pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Sukabumi Tahun Anggaran 2009, tepatnya pada bulan April dan Mei 2009. Seperti dikatakan Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., secara formal, Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan tersebut, belum diterima oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Namun demikian, koreksi, penyesuaian dan rekomendasi yang diajukan oleh BPK, telah dituangkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kota Sukabumi, serta telah disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi.

Dijelaskannya, Pertanggung Jawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Sukabumi berupa Laporan Keuangan, memuat Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Adapun Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2009, antara lain Pendapatan 506 milyar 568 juta 226 ribu 729 rupiah, Belanja 557 milyar 821 juta 530 ribu 539 rupiah, Defisit 51 milyar 253 juta 303 ribu 810 rupiah. Selanjutnya Pembiaayaan, yakni Penerimaan 76 milyar 723 juta 497 ribu 694 rupiah, Pengeluaran 4 milyar 970 juta 381 ribu 762 rupiah, Pembiayaan Neto 71 milyar 753 juta 115 ribu 932 rupiah, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) 20 milyar 499 juta 812 ribu 122 rupiah. Sedangkan Uraian Laporan Realisasi Anggaran, antara lain Selisih Anggaran dengan Realisasi Pendapatan sebesar 4 milyar 257 juta 197 ribu 271 rupiah, yakni Anggaran Pendapatan setelah Perubahan 510 milyar 825 juta 424 ribu rupiah, Realisasi 506 milyar 568 juta 226 ribu 729 rupiah, Selisih Kurang 4 milyar 257 juta 197 ribu 271 rupiah.

Walikota Sukabumi menandaskan, tidak tercapainya target Anggaran Pendapatan Daerah tersebut, disebabkan kurangnya Realisasi Penerimaan dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Non Pajak Pemerintah Pusat, serta Bantuan Keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ditandaskan pula, Selisih Anggaran dengan Realisasi Belanja sebesar 24 milyar 512 juta 175 ribu 461 rupiah, yakni Anggaran Belanja setelah Perubahan 582 milyar 333 juta 706 ribu rupiah, Realisasi 557 milyar 821 juta 530 ribu 539 rupiah, Selisih Kurang 24 milyar 512 juta 175 ribu 461 rupiah. Sedangkan Selisih Anggaran dengan Realisasi Surplus atau Defisit sebesar 20 milyar 534 juta 978 ribu 190 rupiah, yakni Defisit setelah Perubahan 71 milyar 508 juta 282 ribu rupiah, Realisasi 51 milyar 253 juta 303 ribu 810 rupiah, Selisih Lebih 20 milyar 254 juta 978 ribu 190 rupiah.

Sementara Selisih Anggaran dengan Realisasi Penerimaan, yakni Pembiayaan sebesar 465 juta 215 ribu 694 rupiah, dengan rincian, yakni Anggaran Penerimaan Pembiayaan 76 milyar 258 juta 282 ribu rupiah, setelah Perubahan, Realisasi 76 milyar 723 juta 497 ribu 694 rupiah, Selisih Lebih 465 juta 215 ribu 694 rupiah. Selanjutnya Selisih Anggaran dengan Realisasi Pengeluaran Pembiayaan sebesar 220 juta 381 ribu 762 rupiah, dengan rincian, yakni Anggaran Pengeluaran Pembiayaan 4 milyar 750 juta rupiah, Setelah Perubahan, Realisasi 4 milyar 970 juta 381 ribu 762 rupiah, Selisih Lebih 220 juta 381 ribu 762 rupiah. Kemudian Selisih Anggaran dengan Realisasi Pembiayaan Neto sebesar 224 juta 833 ribu 932 rupiah, dengan rincian, yakni Anggaran Pengeluaran Pembiayaan 71 milyar 508 juta 282 ribu rupiah, Setelah Perubahan, Realisasi 71 milyar 753 juta 115 ribu 932 rupiah, Selisih Lebih 244 juta 833 ribu 932 rupiah.