Revitalisasi Pertanian Di Kota Sukabumi Merubah Fokus Kegiatan Dari Budi Daya Pertanian Ke Agribisnis
Upaya yang dilakukan berkaitan dengan revitalisasi pertanian di Kota Sukabumi, yakni merubah fokus kegiatan, dari budi daya pertanian ke agribisnis. Karena di Kota Sukabumi, peningkatan produksi pertanian mendapat banyak hambatan, khususnya berkaitan dengan lahan pertanian, yang tergusur dan tergeser oleh berbagai bidang pembangunan. Untuk itu, guna memaksimalkan pelatihan-pelatihan di bidang agribisnis, dijelaskan Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., telah diaktifkan sebanyak 20 orang Tenaga Harian Lepas, untuk memfasilitasi pelatihan di setiap kelurahan.
Sedangkan upaya yang dilakukan untuk menekan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI), secara nasional di Kota Sukabumi sudah cukup baik. Namun upaya untuk mempertahankan AKB dan AKI tersebut, harus dilakukan secara sinergi, antara program Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pelayanan Kesehatan (Yankes), berupa upaya preventif dan promotif, serta pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui bidan harus ditingkatan.
Sementara pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2009, telah memperhatikan azas efektifitas dan efesiensi, khususnya dalam tata kelola keuangan daerah, dengan memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan, seperti melalui penajaman, dari mulai perencanaan hingga penyusunan APBD, serta memenuhi standar harga, dengan memperhatikan azas kepatutan dan kewajaran efektifitas, melalui prioritas program dan kegiatan, guna mendukung pencapaian visi dan misi Kota Sukabumi, yang pada akhirnya diharapkan dapat bermuara pada upaya pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Adapun kondisi aset daerah selama tahun 2009, menurut Walikota Sukabumi sudah terdata dalam buku inventaris, sesuai kartu inventaris barang pada masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta nilainya sudah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan yang ada. Demikian pula penetapan dan pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD), merupakan hasil dari intensifikasi dan ekstensifikasi, serta dengan senantiasa memperhatikan potensi rill di lapangan, sesuai dengan peraturan dan per-undanng-undangan yang berlaku. Selanjutnya pertumbuhan dan kontribusi perusahaan daerah, di Kota Sukabumi telah sesuai dengan core bisnis dari masing-masing perusahaan daerah.
Kemudian dalam penanggulangan kemiskinan, sejalan dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana (Dinsostek PB), bahwa penanggulangan kemiskinan hanya bersifat bantuan kepada 17 Panti Asuhan se Kota Sukabumi. Bantuan tersebut, bersifat tambahan subsidi dan kebutuhan dasar panti, dari Kementrian Sosial. Sementara dalam penyaluran tenaga kerja, Pemerintah Kota Sukabumi telah ber-upaya optimal menyalurkan potensi tenaga kerja ke berbagai perusahaan, baik yang ada di dalam maupun di luar Kota Sukabumi, yang jumlahnya mencapai 416 orang, atau sekitar 3,26 persen dari jumlah penganggur sebanyak 12 ribu 789 orang.