Sebanyak 283 ribu penduduk Kota Sukabumi, hampir 90 persen beragama Islam. Untuk itu, apabila masih ada masyarakat yang miskin dan masih ada anak yatim yang terlantar di Kota Sukabumi, lantas kemana umat-umat Islam tersebut. Sebab menurut ajaran agama Islam dan para Alim Ulama, tidak boleh ada lagi anak yatim yang terlantar. Berkaitan dengan hal tersebut, Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. mengharapkan, agar dalam setiap perijinan membangun rumah, hendaknya disarankan ada ruangan untuk anak yatim. Hal tersebut disampaikan Walikota Sukabumi, saat memberi sambutan pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad Tingkat Kota Sukabumi Tahun 1431 Hijriyah, hari Rabu, 14 Juli 2010, bertempat di halaman Setda Kota Sukabumi.
Walikota Sukabumi juga menaruh apresiasi dan penghargaan yang tinggi, atas dilaksanakannya peringatan Isra Miraj. Karena segenap umat Islam meyakini, bahwa dengan memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad, dapat memetik hikmah dan gambaran peristiwa yang dialami Nabi Muhammad, yakni Isra dan Miraj. Diharapkannya, segenap umat Islam agar meyakini Isra dan Miraj Nabi Muhammad sebagai peristiwa terbesar sepanjang sejarah dunia. Bagaimana tidak, sebab untuk meyakini peristiwa yang luar biasa tersebut, tidak bisa hanya dengan mengandalkan otak manusia yang memiliki kemampuan terbatas, akan tetapi memerlukan keyakinan iman yang kuat.
Walikota Sukabumi menandaskan, hikmah dari Isra Miraj, antara lain, bahwa Allah Taalla telah memperlihatkan sebagian dari tanda-tanda kebesarannya. Dorongan perintah sholat serta momen penting lainnya, telah menjadi gerbang dalam menentukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ditandaskan pula, sari pati yang dapat diambil dari hikmah Isra Miraj tersebut, selain dapat memperkuat keimanan bagi setiap umat Islam dalam kehidupan nyata di dunia, juga dapat meningkatkan kemampuan hijrah, yakni berpindah dari alam pikiran yang serba diliputi kegamangan dan pesimistis, ke alam pikiran yang serba mencerahkan, dengan konsep universalitas ajaran Islam yang rakhmatan lil alamien, yakni menjadi rakhmat dan berdaya-guna bagi seru sekalian alam.
Dengan demikian, ajaran Islam ini hadir, tidak hanya demi memuliakan harkat dan martabat umat manusia saja, akan tetapi lebih jauh dari itu, yakni Islam adalah ajaran yang syarat dengan penghargaan terhadap lingkungan, hewan, dimensi alam material dan alam spiritual, atau alam kasat mata dan alam gaib, yang keseluruhannya mendapatkan tempat dan penghargaan yang sangat layak dan mulia, serta hal tersebut menjadi tugas bagi setiap umat Islam, untuk senantiasa menjaga berbagai aspek dan dimensi, dalam menjalani kehidupan beragama.
Diharapkannya, segenap umat Islam agar senantiasa tampil di depan, untuk menjadi umat yang terbaik khususnya dalam memperbaiki kehidupan di berbagai aspek. Untuk itu, segenap umat Islam agar senantiasa berupaya optimal membenahi keterpurukan dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sebagainya. Sebab masih banyak warga masyarakat, yang belum mampu menjangkau pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, akibat ketidak mampuan ekonomi.