Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. menjelaskan, untuk mencapai target kinerja keuangan, di Kota Sukabumi ditetapkan kebijakan anggaran tahun 2009, khususnya untuk pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan. Sedangkan kebijakan anggaran tahun 2009, khususnya untuk pendapatan daerah diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang syah. Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapat daerah, diantaranya ditempuh melalui pemantapan kelembagaan dari sistem operasional pemungutan pendapatan daerah, peningkatan pendapatan daerah yang intensifikasi dan ekstensifikasi, peningkatkan koordinasi secara sinergis di bidang pendapatan daerah dengan pemerintah pusat dan provinsi, peningkatan dan peng-optimalan kinerja perusahaan daerah untuk memberikan kontribusi secara signifilkan terhadap pendapatan daerah, serta peningkatkan pelayanan dan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi.
Sementara kebijakan anggaran tahun 2009, untuk belanja daerah disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang ber-orientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan, dengan memperhatikan urgensitas setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, untuk menjamin kegiatan-kegiatan strategis supaya bisa tetap dilaksanakan, dengan cara menyesuaikan akibat dari eskalasi harga dampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), dengan tetap memperhatikan faktor efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Adapun upaya-upaya yang dilakukan secara umum, diantaranya melalui pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisiensi dan efektifitas, serta penggunaan angggaran belanja langsung disesuaikan dengan keadaan riil di lapangan.
Menyinggung kebijakan pembiayaan, seperti dikatakan Walikota Sukabumi, dengan kebutuhan pembangunan daerah yang semakin meningkat tentu akan ber-implikasi pada terjadinya defisit anggaran. Untuk itu, Pemerintah Kota Sukabumi melakukan berbagai upaya, diantaranya melalui pemanfaatan sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu (Silpa). Ditandaskannya, defisit anggaran tersebut, terjadi akibat selisih antara pendapatan dan belanja, yang diupayakan ditutup tanpa melakukan pinjaman. Disamping itu, juga melanjutkan penyertaan modal kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Sukabumi, serta penambahan dana cadangan akibat penundaan pembangunan Gedung DPRD. Sedangkan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja keuangan, diantaranya pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha yang belum sepenuhnya pulih, sebagai dampak dari krisis ekonomi. Selain itu, juga Peraturan Pemerintah Pusat yang selalu ber-ubah-ubah, serta masih lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM), ter-utama dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah.
