Upaya peningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi dari kontribusi penggunaan asset daerah, sudah dikelola secara efektif. Bahkan untuk meningkatkan PAD dari penggunaan kekayaan dan asset daerah, dikatakan Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., Pemerintah Kota Sukabumi telah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) kepada DPRD Kota Sukabumi, Tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.
Sedangkan terjadinya kenaikan asset, menurut Walikota Sukabumi, disebabkan adanya penambahan belanja modal melalui proses pengadaan, sesuai dengan ketentuan dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 80 Tahun 2003, sehingga diper-oleh efisiensi belanja modal. Dikatakannya, pengelolaan asset telah menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Barang Daerah (SIMBADA), sehingga data asset terkelola secara efektif dan efisien.
Sementara mengenai revitalisasi pasar tradisional, seperti dijelaskan Walikota Sukabumi, sesuai dengan masa ber-akhirnya kontrak Pasar Pelita pada tahun 2012, dan Pasar Tipar pada tahun 2015. Dijelaskannya, Pemerintah Kota Sukabumi, secara bertahap akan mengubah kondisi pasar tradisional saat ini, menjadi pasar tradisional yang ber-manajemen modern. Dijelaskan pula, untuk mengawali program tersebut, pada tahun 2010 akan dilakukan kajian terhadap perencanaan revitalisasi Pasar Pelita, serta kajian penataan dan pengelolaan pasar tradisional lainnya. Khusus untuk Pasar Pelita, pada tahun 2010 akan dilakukan penyusunan DED dan market pasar tradisional Pelita ber-manajemen modern.
Namun demikian, kondisi pasar yang ada saat ini, secara terus menerus dilakukan pemeliharaan, melalui kegiatan Jumat Bersih dan Kerja Bhakti, bekerja sama dengan TNI dan POLRI, termasuk penyediaan sarana kebersihan, bekerja sama dengan Bank Mandiri. Dengan demikian, kebersihan pasar di Kota Sukabumi telah memberikan kontribusi secara positif, terhadap peraihan Adipura tahun 2010.
Menyinggung optimalisasi perusahan daerah terhadap PAD, seperti dikatakan Walikota Sukabumi, telah diupayakan dengan memberikan penyertaan modal sesuai dengan peraturan dan per-undang-undangan yang berlaku. Demikian pula upaya penyelesaian dan penagihan terhadap piutang daerah, juga telah dilakukan penagihan secara terus-menerus melalui rekonsiliasi, pemberitahuan dan teguran. Namun pada kenyataannya, menurut Walikota Sukabumi, masih terdapat wajib pajak dan wajib retribusi, serta kelompok masyarakat yang masih belum memenuhi kewajibannya.
Sementara perkembangangan realisasi investasi khususnya yang ber-asal dari penanaman modal dalam negeri, pada tahun 2008 mencapai 67 milyar 729 juta 525 ribu 276 rupiah. Sedangkan realisasi pada tahun 2009, mencapai 114 milyar 390 juta 724 ribu 391 rupiah, sehingga mengalami peningkatan sebesar 47 milyar 201 juta 199 ribu 155 rupiah, atau sebesar 70 persen.
