Pemerintah Kota Sukabumi Menyerahkan Bantuan Natura Kepada Para Korban Musibah Angin Puting Beliung
20.10
Pemerintah Kota Sukabumi, menyerahkan bantuan natura kepada para korban musibah Angin Putting Beliung, yang menerpa pemukiman warga masyarakat RW 10 Caringin Kelurahan Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi, hari Minggu sore, 18 Juli 2010. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., didampingi para Kepala Dinas, Instansi dan Lembaga terkait, pada saat meninjau lokasi musibah beberapa menit setelah musibah tersebut terjadi. Sedangkan musibah terjadi di 2 wilayah, yakni di wilayah RW 10 Caringin dan RW 16 Perum Baros Kencana, Kelurahan Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi.
Dalam kesempatan, Walikota Sukabumi mengatakan, dengan terjadinya musibah ini, pihaknya merasa prihatin, seraya meminta kepada warga masyarakat, khususnya warga masyarakat yang menjadi korban musibah tersebut, agar senantiasa tabah, sabar dan tawakal, dalam menghadapi cobaan dan ujian ini. Selain itu, Walikota Sukabumi juga mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan bantuan Atap Asbes, kepada warga masyarakat yang atap rumahnya rusak akibat diterpa angin.
Sedangkan akibat musibah, berdasarkan hasil pendataan pihak dinas instansi terkait yang dilakukan hingga Minggu malam, sedikitnya terdapat 141 buah rumah rusak, diantaranya sebanyak 7 buah rumah rusak berat. Selain itu, juga terdapat 4 anak mengalami luka ringan, akibat terkena atap rumah. Ke 4 anak tersebut, langsung dirawat dan diobati oleh pihak dinas instansi terkait.
Sementara kerugian yang diderita warga masyarakat akibat musibah tersebut, belum diketahui secara pasti, karena hingga Minggu malam, pihak dinas instansi terkait, khususnya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana (Dinsostek PB) Kota Sukabumi, beserta pihak Kecamatan Baros, Kelurahan Baros, RW 10 Caringin dan RW 16 Perum Baros Kencana, masih melakukan pendataan.
Dalam pada itu, sejumlah warga masyarakat menjelaskan, tiupan angin kencang yang menerpa kedua wilayah RW, terjadi sekitar pukul 14.30 sampai dengan pukul 15.00. Pada saat itu, sejumlah atap rumah milik warga masyarakat langsung berjatuhan dan beterbangan. Ditandaskannya, dalam kondisi tersebut, warga masyarakat merasa panik, takut dan bingung untuk memilih tempat berlindung, karena berdiam diri di dalam rumah takut tertimpa atap rumah yang jatuh, dan mencari tempat berlindung di luar rumah takut terkena atap yang beterbangan.
Dalam kesempatan, Walikota Sukabumi mengatakan, dengan terjadinya musibah ini, pihaknya merasa prihatin, seraya meminta kepada warga masyarakat, khususnya warga masyarakat yang menjadi korban musibah tersebut, agar senantiasa tabah, sabar dan tawakal, dalam menghadapi cobaan dan ujian ini. Selain itu, Walikota Sukabumi juga mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan bantuan Atap Asbes, kepada warga masyarakat yang atap rumahnya rusak akibat diterpa angin.
Sedangkan akibat musibah, berdasarkan hasil pendataan pihak dinas instansi terkait yang dilakukan hingga Minggu malam, sedikitnya terdapat 141 buah rumah rusak, diantaranya sebanyak 7 buah rumah rusak berat. Selain itu, juga terdapat 4 anak mengalami luka ringan, akibat terkena atap rumah. Ke 4 anak tersebut, langsung dirawat dan diobati oleh pihak dinas instansi terkait.
Sementara kerugian yang diderita warga masyarakat akibat musibah tersebut, belum diketahui secara pasti, karena hingga Minggu malam, pihak dinas instansi terkait, khususnya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana (Dinsostek PB) Kota Sukabumi, beserta pihak Kecamatan Baros, Kelurahan Baros, RW 10 Caringin dan RW 16 Perum Baros Kencana, masih melakukan pendataan.
Dalam pada itu, sejumlah warga masyarakat menjelaskan, tiupan angin kencang yang menerpa kedua wilayah RW, terjadi sekitar pukul 14.30 sampai dengan pukul 15.00. Pada saat itu, sejumlah atap rumah milik warga masyarakat langsung berjatuhan dan beterbangan. Ditandaskannya, dalam kondisi tersebut, warga masyarakat merasa panik, takut dan bingung untuk memilih tempat berlindung, karena berdiam diri di dalam rumah takut tertimpa atap rumah yang jatuh, dan mencari tempat berlindung di luar rumah takut terkena atap yang beterbangan.
