Era globalisasi saat ini, ditengarai persaingan secara ketat, dalam nuansa era perdagangan bebas, dimana dalam persaingan tidak ada hambatan hambatan berupa regulasi pemerintah dan sebagainya, yang dapat berpengaruh terhadap perdagangan antar individu atau perusahaan yang ada di negara yang berbeda, atau dengan kata lain, arus produk barang dan jasa antar Negara, akan semakin gencar dan mengalir tanpa hambatan. Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si. menandaskan, keadaan sangat berpengaruh terhadap para pengusaha domestik, termasuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Sukabumi. Berkaitan dengan hal tersebut, moment Sukabumi Expo Kedua Tahun 2010 yang melibatkan para pelaku UMKM, dilanjutkan dengan kampanye penggunaan produk dalam negeri dan daerah, sangat tepat dan positif, dengan harapan, pasca diberlakukannya perdagangan bebas, para pengusaha domestik dan UMKM menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan hanya menjadi penonton.
Strategi yang dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi dalam menghadapi persaingan tersebut, yakni akan berupaya optimal menaruh perhatian dalam melindungi UMKM, dengan senantiasa melakukan perbaikan infrastruktur dan penetapan regulasi, yang dapat mendukung terhadap aktivitas produksi, sekaligus untuk mendorong UMKM, supaya dapat optimal meningkatkan kualitas produk yang memiliki daya saing tinggi.
Namun demikian, Walikota Sukabumi berharap, para pelaku UMKM khususnya di Kota Sukabumi, agar tidak hanya bertumpu pada bantuan dari pemerintah semata, akan tetapi juga harus berupaya optimal meningkatkan daya saing, dengan secara terus menerus memacu inovasi dan kreativitas, supaya dapat menghasilkan suatu produk yang memiliki kualitas yang berbeda dengan produk lainnya. Selain itu, para pelaku UMKM juga agar senantiasa berupaya optimal menambah dan memperkuat permodalan.
Ditandaskannya, untuk membantu UMKM dalam menambah dan memperkuat permodalan, Pemerintah Kota Sukabumi telah bekerjasama dengan Bank Pasar dan BMT-BMT, untuk melakukan penyaluran bantuan permodalan kepada UMKM di Kota Sukabumi, dengan bunga yang sangat rendah. Adapun bantuan yang telah disalurkan kepada UMKM, di Kota Sukabumi hingga saat ini nilainya telah mencapai 4,5 milyar rupiah, dan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah, di Kota Sukabumi hingga saat ini nilainya telah mencapai 38 milyar rupiah.
Strategi yang dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi dalam menghadapi persaingan tersebut, yakni akan berupaya optimal menaruh perhatian dalam melindungi UMKM, dengan senantiasa melakukan perbaikan infrastruktur dan penetapan regulasi, yang dapat mendukung terhadap aktivitas produksi, sekaligus untuk mendorong UMKM, supaya dapat optimal meningkatkan kualitas produk yang memiliki daya saing tinggi.
Namun demikian, Walikota Sukabumi berharap, para pelaku UMKM khususnya di Kota Sukabumi, agar tidak hanya bertumpu pada bantuan dari pemerintah semata, akan tetapi juga harus berupaya optimal meningkatkan daya saing, dengan secara terus menerus memacu inovasi dan kreativitas, supaya dapat menghasilkan suatu produk yang memiliki kualitas yang berbeda dengan produk lainnya. Selain itu, para pelaku UMKM juga agar senantiasa berupaya optimal menambah dan memperkuat permodalan.
Ditandaskannya, untuk membantu UMKM dalam menambah dan memperkuat permodalan, Pemerintah Kota Sukabumi telah bekerjasama dengan Bank Pasar dan BMT-BMT, untuk melakukan penyaluran bantuan permodalan kepada UMKM di Kota Sukabumi, dengan bunga yang sangat rendah. Adapun bantuan yang telah disalurkan kepada UMKM, di Kota Sukabumi hingga saat ini nilainya telah mencapai 4,5 milyar rupiah, dan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank-bank yang ditunjuk oleh pemerintah, di Kota Sukabumi hingga saat ini nilainya telah mencapai 38 milyar rupiah.
