Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., hari Kamis pagi, 29 Juli 2010, bertempat di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, secara resmi membuka pelaksanaan Sukabumi Expo Kedua Tahun 2010, sekaligus memperingati Hari Gerakan Koperasi Ke-63 Tahun 2010 Tingkat Kota Sukabumi, serta pencanangan Kampanye Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Daerah.
Pembukaan Sukabumi Expo Kedua Tahun 2010, diawali Prosesi Seni, Mars Koperasi dan Peragaan Batik Khas Sukabumi oleh sejumlah Peragawan dan Peragawati Kota Sukabumi, serta diakhiri Pemukulan Gong, Penandatanganan Prasasti Penggunaan Produk Dalam Negeri, Pelepasan Balon dan Burung Nuri, oleh Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., didampingi Kepala Secapa Polri Sukabumi, Brigjen Polisi Drs. Edi Prawoto, S.H., unsur Muspida, Wakil Walikota Sukabumi, Doktor H. Mulyono, M.M., Ketua DPRD Kota Sukabumi, Aep Saepurahman, S.E., Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, H. Mohamad Muraz, S.H., M.M., Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi, Hajah Isye Muslikh Abdussyukur, dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Sukabumi, Hajah Esih Muraz.
Selain itu, diisi penyerahan bantuan sebesar 16 juta 680 ribu rupiah, dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) Kota Sukabumi, kepada 104 Anak Asuh, yang terdiri dari 69 siswa SD masing-masing sebesar 120 ribu rupiah, ditambah seragam dan alat kelengkapan sekolah lainnya, serta 19 siswa SMP dan 16 siswa SMA sederajat, masing-masing sebesar 240 ribu rupiah, ditambah seragam dan alat kelengkapan sekolah lainnya, serta penyerahan penghargaan kepada 3 koperasi berprestasi, yakni Koperasi Warga SMP Negeri 1, Koperasi Pegawai Republik Indonesia Pegawai Kota Sukabumi (KPRI-PKS), dan KPRI Mitra Setia.
Dalam sambutannya, Walikota Sukabumi menyatakan merasa yakin, bahwa dengan kesungguhan semua pihak, mulai dari pemangku kepentingan, pengambil kebijakan dan insan-insan koperasi, secara bahu-membahu dengan penuh kearifan, ketawakalan, kesabaran dan kebersamaan, serta dilandasi visi dan misi yang sama, dapat mempertahankan eksistensi sekaligus mengembangkan perkoperasian di Kota Sukabumi.
Dikatakannya, era globalisasi saat ini yang ditengarai persaingan secara ketat dalam nuansa era perdagangan bebas atau free trade, dimana tidak adanya hambatan-hambatan berupa regulasi pemerintah dan sebagainya, yang dapat berpengaruh terhadap perdagangan antar individu atau perusahaan yang ada di negara yang berbeda, atau dengan kata lain arus produk barang dan jasa antar negara, akan semakin gencar dan mengalir tanpa hambatan.
Dikatakan pula, keadaan tersebut sangat berpengaruh terhadap para pengusaha domestik, termasuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Sukabumi. Berkaitan dengan hal tersebut, moment Sukabumi Expo Tahun 2010 yang melibatkan para pelaku UMKM, dilanjutkan dengan kampanye penggunaan produk dalam negeri dan daerah ini sangat tepat, dengan harapan, pasca diberlakukannya perdagangan bebas, pengusaha domestik dan UMKM menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan hanya menjadi penonton.
Selain itu, diisi penyerahan bantuan sebesar 16 juta 680 ribu rupiah, dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA) Kota Sukabumi, kepada 104 Anak Asuh, yang terdiri dari 69 siswa SD masing-masing sebesar 120 ribu rupiah, ditambah seragam dan alat kelengkapan sekolah lainnya, serta 19 siswa SMP dan 16 siswa SMA sederajat, masing-masing sebesar 240 ribu rupiah, ditambah seragam dan alat kelengkapan sekolah lainnya, serta penyerahan penghargaan kepada 3 koperasi berprestasi, yakni Koperasi Warga SMP Negeri 1, Koperasi Pegawai Republik Indonesia Pegawai Kota Sukabumi (KPRI-PKS), dan KPRI Mitra Setia.
Dalam sambutannya, Walikota Sukabumi menyatakan merasa yakin, bahwa dengan kesungguhan semua pihak, mulai dari pemangku kepentingan, pengambil kebijakan dan insan-insan koperasi, secara bahu-membahu dengan penuh kearifan, ketawakalan, kesabaran dan kebersamaan, serta dilandasi visi dan misi yang sama, dapat mempertahankan eksistensi sekaligus mengembangkan perkoperasian di Kota Sukabumi.
Dikatakannya, era globalisasi saat ini yang ditengarai persaingan secara ketat dalam nuansa era perdagangan bebas atau free trade, dimana tidak adanya hambatan-hambatan berupa regulasi pemerintah dan sebagainya, yang dapat berpengaruh terhadap perdagangan antar individu atau perusahaan yang ada di negara yang berbeda, atau dengan kata lain arus produk barang dan jasa antar negara, akan semakin gencar dan mengalir tanpa hambatan.
Dikatakan pula, keadaan tersebut sangat berpengaruh terhadap para pengusaha domestik, termasuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Sukabumi. Berkaitan dengan hal tersebut, moment Sukabumi Expo Tahun 2010 yang melibatkan para pelaku UMKM, dilanjutkan dengan kampanye penggunaan produk dalam negeri dan daerah ini sangat tepat, dengan harapan, pasca diberlakukannya perdagangan bebas, pengusaha domestik dan UMKM menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan hanya menjadi penonton.