Warga Binaan Lapas Kelas II B Nyomplong Sukabumi Memperingati Nuzulul Quran Tahun 1431 Hijriyah
06.00
Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Nyomplong Sukabumi hari Jumat baru-baru ini, memperingati Nuzulul Quran Tahun 1431 Hijriyah dan HUT Ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2010. Peringatan yang diikuti oleh 600 orang lebih Warga Binaan Lapas diisi berbagai kegiatan. Diantaranya Lomba Adzan, MHQ, MTQ, Murothal, Kaligrafi, Pidato, Cerdas Cermat dan Puisi, serta berbagai jenis hiburan dan pagelaran Wayang Catur yang dimainkan oleh Dalang, Iim Sunarya. Dalam pagelaran Wayang tersebut, seluruh Warga Binaan berkumpul di tengah lapangan olahraga Lapas setempat, menyaksikan dan mendengarkan dengan antusias pagelaran seni tradisional tersebut, terutama tentang ceritera diturunkannya AL-Quran.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas II B Nyomplong Sukabumi, Maulana Luthfianto mengatakan, kegiatan tersebut, sebagai salah satu upaya untuk membina mental dan jiwa para Warga Binaan ke arah yang lebih baik lagi. Dijelaskannya pada bulan Ramadhan Tahun 1431 Hijriyah ini, di Lapas Kelas II B Nyomplong Sukabumi banyak kegiatan yang bernuansakan islami, diantaranya Tarawih, Pengajian dan Buka Puasa. Diharapkan dapat menciptakan Lapas sebagai rumah kedua, sekaligus sebagai wadah pembinaan mental dan jiwa. Dengan demikian, Lapas tidak terkesan lagi sebagai tempat yang angker bagi para Warga Binaan, umumnya bagi warga masyarakat.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1431 Hijriyah, dan HUT Ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2010, Didin Saepudin, didampingi Sekretaris DKM AL-Barokah Lapas Kelas II B Nyomplong Sukabumi, Ustadz Nanang Sumpena menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan kali ini menunjukan, bahwa Lapas bukanlah penjara, melainkan tempat pembinaan untuk memanusiakan manusia. Dengan demikian, antara Sipir Lapas dengan para Tahanan terjalin rasa keharmonisan dan kekeluargaan dengan baik.
Pihak Panitia Pelaksana merasa prihatin, karena banyak Warga Binaan Lapas yang mempunyai bakat dan keterampilan, tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sebagai salah satu contohnya, di Lapas Kelas II B Nyomplong ini belum memiliki alat musik untuk Marawis, Calung, Organ dan sebagainya. Sedangkan untuk menyalurkan bakat dan minat para Warga Binaan dalam bermain musik, baik musik modern maupun musik tradisional, pihak Lapas senantiasa menyewa dari luar Lapas yang biayanya hasil patungan dari para Warga Binaan. Untuk itu, para Warga Binaan dan pihak Lapas Kelas II Nyomplong Sukabumi, mengharapkan kepada pihak Dinas-Instansi terkait, agar memberikan bantuan alat-alat musik tersebut.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas II B Nyomplong Sukabumi, Maulana Luthfianto mengatakan, kegiatan tersebut, sebagai salah satu upaya untuk membina mental dan jiwa para Warga Binaan ke arah yang lebih baik lagi. Dijelaskannya pada bulan Ramadhan Tahun 1431 Hijriyah ini, di Lapas Kelas II B Nyomplong Sukabumi banyak kegiatan yang bernuansakan islami, diantaranya Tarawih, Pengajian dan Buka Puasa. Diharapkan dapat menciptakan Lapas sebagai rumah kedua, sekaligus sebagai wadah pembinaan mental dan jiwa. Dengan demikian, Lapas tidak terkesan lagi sebagai tempat yang angker bagi para Warga Binaan, umumnya bagi warga masyarakat.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Nuzulul Quran Tahun 1431 Hijriyah, dan HUT Ke-65 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2010, Didin Saepudin, didampingi Sekretaris DKM AL-Barokah Lapas Kelas II B Nyomplong Sukabumi, Ustadz Nanang Sumpena menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan kali ini menunjukan, bahwa Lapas bukanlah penjara, melainkan tempat pembinaan untuk memanusiakan manusia. Dengan demikian, antara Sipir Lapas dengan para Tahanan terjalin rasa keharmonisan dan kekeluargaan dengan baik.
Pihak Panitia Pelaksana merasa prihatin, karena banyak Warga Binaan Lapas yang mempunyai bakat dan keterampilan, tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Sebagai salah satu contohnya, di Lapas Kelas II B Nyomplong ini belum memiliki alat musik untuk Marawis, Calung, Organ dan sebagainya. Sedangkan untuk menyalurkan bakat dan minat para Warga Binaan dalam bermain musik, baik musik modern maupun musik tradisional, pihak Lapas senantiasa menyewa dari luar Lapas yang biayanya hasil patungan dari para Warga Binaan. Untuk itu, para Warga Binaan dan pihak Lapas Kelas II Nyomplong Sukabumi, mengharapkan kepada pihak Dinas-Instansi terkait, agar memberikan bantuan alat-alat musik tersebut.